Situs Web Berita & Media
News Nasional Kompas
Hari Kamis 03/08/2017
Warta: By Eduard sela-sela hari ini
Harian Kompas Kompas TV
Kompas.com Kompasiana.com Kompaskarier.com Gramedia.com Otomania.com Juara.net
Register Login
www.kompas.com Hujan semalaman, sebagian ruas jalan Sentani hingga Kota Jayapura, Papua, putus
Hujan semalaman, sebagian ruas jalan Sentani hingga Kota Jayapura, Papua, putus
"Jadi hujan mulai turun pada malam hari sekitar jam 21.00 (10.00) tapi tidak begitu deras. Nanti menjelang subuh sekitar pukul 03.00 dini hari baru hujannya deras," jelas Yorgen saat ditemui di Sentani, Kamis (3/8/2017).
Tampak polisi sedang berjalan di sekitar Perumnas 1, Abepura yang sedang tergenang banjir – IST
Situs Web Berita & Media
News Nasional Kompas
Sentani, - Dampak hujan semalam yang mengguyur kota Jayapura dan sekitarnya, sejumlah fasilitas publik tergenang air dan material pasir, batu sorta pohon yang hanyut terbawa banjir.
Ruas jalan raya dari Sentani menuju Waena dipenuhi dengan material pasir dan batu serta lumpur. Hal ini mengakibatkan ratusan kendaraan dari arah Sentani menuju Waena terpaksa membuat barisan panjang antrian di jalan tersebut, tepatnya di sebelah pom bensin Hawai dan juga depan SMK N 1 Sentani. Hal serupa juga terjadi di ruas jalan Kampung Harapan dan Nendali Distrik Sentani Timur.
Yorgen warga masyarakat yang sedang membersihkan tumpukan material mengatakan bahwa material yang turun dari gunung ini akibat hujan yang mengguyur kota Sentani sejak malam.
Jadi hujan mulai turun pada malam hari sekitar jam 21.00 (10.00) tapi tidak begitu deras. Nanti menjelang subuh sekitar pukul 03.00 dini hari baru hujannya deras," jelas Yorgen saat ditemui di Sentani, Kamis (3/8/2017).
Purnomo, penjual bensin eceran di ruas jalan Sentani- Waena mengaku setiap hujan turun pasti ada material dari gunung yang terbawa sampai kenalan raya.
"Beberapa minggu lalu sama seperti ini, material dari sisa pembakaran di gunung ini turun semua ke jalan raya dan membuat arus lalu lintas terganggu. Terpaksa, kendaraan yang ingin lewat ke arah Waena dan juga Sentani harus antri sambil menunggu jalan dibersihkan," ujarnya.
Tak hanya di Sentani dan Waena, Kota Jayapura pun digenangi air sejak dini hari. Ruas jalan Entrop hingga Otonom tergenang air hingga setinggi perut orang dewasa. Akibatnya, jalur kendaraan terputus. Sebagian besar kendaraan beralih ke jalur alternatif melalui belakang Kantor Wali Kota sehingga mengakibatkan beberapa titik di jalan alternatif tersebut lacet juga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura Bernard Lamia mengakui, banjir saat ini sudah menggenangi sejumlah kawasan di sekitar kota. Menurutnya, daerah terparah yaitu kawasan PTC dan SMA 4 Distri Jayapura Selatan, Pasar Youtefa Distrik Abepura dan organda.
“Bahkan ketinggian airnya sudah mencapai sekitar satu meter sehingga ada beberapa lokasi yang warganya mengungsi, “ kata Lamia, dikutip Antara, seraya menambahkan, pihaknya akan meminta bantuan perahu karet ke BPBD Papua.
Hingga saat ini Pemerintah Daerah belum membangun drainase yang baik untuk menampung lajunya aliran air ketika turun hujan. Dampaknya, air meluap ke badan jalan dan menjadikan kemacetan serta tumpukan sisa material dari gunung yang dibongkar untuk kepentingan pembangunan. (*)
Tak hanya di Sentani dan Waena, Kota Jayapura pun digenangi air sejak dini hari. Ruas jalan Entrop hingga Otonom tergenang air hingga setinggi perut orang dewasa. Akibatnya, jalur kendaraan terputus. Sebagian besar kendaraan beralih ke jalur alternatif melalui belakang Kantor Wali Kota sehingga mengakibatkan beberapa titik di jalan alternatif tersebut lacet juga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura Bernard Lamia mengakui, banjir saat ini sudah menggenangi sejumlah kawasan di sekitar kota. Menurutnya, daerah terparah yaitu kawasan PTC dan SMA 4 Distri Jayapura Selatan, Pasar Youtefa Distrik Abepura dan organda.
“Bahkan ketinggian airnya sudah mencapai sekitar satu meter sehingga ada beberapa lokasi yang warganya mengungsi, “ kata Lamia, dikutip Antara, seraya menambahkan, pihaknya akan meminta bantuan perahu karet ke BPBD Papua.
Hingga saat ini Pemerintah Daerah belum membangun drainase yang baik untuk menampung lajunya aliran air ketika turun hujan. Dampaknya, air meluap ke badan jalan dan menjadikan kemacetan serta tumpukan sisa material dari gunung yang dibongkar untuk kepentingan pembangunan. (*)
Editor : Abdon sambom
Copyright @ kompas 03/08/2017
Bagaimana redaksi anda tentang artikel ini.
Berita Terkait
Saksikan foto menarik di bawah ini:
Rekomentasi untuk anda.
Komentar
Tulis Komentar
Terkini lainnya.
View more on Facebook
This site was designed with Websites.co.in - Website Builder
We appreciate you contacting us. Our support will get back in touch with you soon!
Have a great day!
Please note that your query will be processed only if we find it relevant. Rest all requests will be ignored. If you need help with the website, please login to your dashboard and connect to support
Search keyword
Want to know more about us
Fill in your details and we will get in touch at our earliest convenienceWant to know more about
Fill in your details and we will get in touch at our earliest convenience